picture by nydailynews.com
Remaja yang tergabung dalam kelompok LulzSec ini menyerang komputer CIA, Senat Amerika Serikat (AS), dan Sony dari dalam kamarnya. Remaja pemiliki nama online ViraL ini ditangkap di rumahnya di Essex oleh pasukan gabungan Scotland Yard dan FBI. Ryan digambarkan sebagai pribadi pendiam yang ‘hidup dalam dunia maya’.
Selain itu menurut ibu Ryan, Rita (44), remaja ini mengidap agrofobia dan defisit gangguan perhatian. “Ryan tak pernah meninggalkan kamarnya selama empat tahun,” katanya. Remaja 19 tahun ini bahkan enggan meninggalkan kamar remangnya yang berisi komputer dengan dua monitor, pendingin ruangan, TV rusak dan ranjang.
Remaja ini mengidap gangguan bipolar, “Ryan termasuk tipe penyendiri, ia hanya keluar kamar jika ingin ke kamar mandi. Bahkan, untuk makan malam, saya meninggalkannya di depan kamar,” papar Rita. Saya tak mengerti mengapa Ryan bisa terlibat kasus ini, ia bahkan tak keluar kamar sama sekali, lanjutnya.
Remaja 19 tahun ini mengidap ADHD dan gangguan emosi perilaku. Saat berusia lima tahun, Ryan pernah dikeluarkan dari sekolah karena perilakunya itu. Saat berusia 10 tahun, Ryan dikirim kembali ke sekolah khusus di Colchester. Rita menggambarkan putranya sebagai pribadi introvert, “Saya sangat khawatir. Ia bisa melukai atau membunuh dirinya sendiri. Ia sangat pintar namun memiliki kebutuhan yang rumit”.
Saat ayah, Neil, dan kakak, Mitchell (22), menanyai apa yang ia perbuat dengan internet, Ryan menjawab sedang bermasin game. Ryan sering mengeluarkan jargon dan obrolan cyber yang tak dimengerti keluarganya. Mengabaikan perlengkapan massal komputernya, kamar Ryan layaknya kamar remaja laki-laki lain pada umumnya.
Yakni, poster wanita menempel di dinding. “Ryan bukan tipe orang yang senang dengan kekerasan. Ia lebih memilih tinggal dalam kamar,” kata kakak remaja ini. Remaja ini terancam ekstradisi dan penjara 60 tahun.
Anehnya seperti ditulis dailymail, LulzSec tak mengaui Ryan sebagai anggotanya, “Ryan Cleary bukan anggota kami. Kami hanya ‘menanam’ satu server di rumahnya”.
No comments:
Post a Comment