PONTIANAK – Walikota Pontianak Sutarmidji pusing menghadapi maraknya pengemis yang beroperasi di wilayah kerjanya. Pernah dilakukan upaya memulangkan para pengemis ke daerah asalnya, tapi tidak efektif. Mereka menolak naik ke kapal yang akan mengangkutnya ke Jawa Timur. Maklum, penghasilan pengemis di Kota Pontianak bisa mencapai Rp 180 ribu per hari. Jadi, sebulan bisa mengantongi Rp 5,4 juta.
Sutarmidji pun mengaku gajinya dikalahkan penghasilan pengemis. "Kalah gaji saya per hari sebagai wali kota," kata Walikota Pontianak Sutarmidji seperti diberitakan Pontianak Post (grup JPNN).
Dengan penghasilan sebesar itu, lanjutnya, berarti para pengemis tidak semuanya orang yang susah. "Mereka bukannya tidak punya uang, tetapi kerja mereka seperti itu," kata orang nomor satu di Kota Pontianak itu. Dia pun meminta warganya agar tidak memberikan uang ke pengemis. "Karena itu membuat mereka keenakan," imbuhnya.
Dia menjelaskan, para pengemis itu selalu banyak muncul di hari-hari tertentu misalnya pada Jumat. Dia menjelaskan, Pemkot sudah sering mengirim pulang para pengemis itu ke kampung halamannya. Pengemis itu terjaring razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Pontianak.
Para pengemis itu dipulangkan dengan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Pontianak. Kendati demikian, lanjut Midji, sebelum kapal berangkat, ada pengemis yang tidak mau naik. Parahnya, pengemis itu, memilih naik pesawat salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
"Kita pulangkan 100 orang pengemis ke Jawa Timur. Kita surati Bupatinya. Ternyata mereka tidak mau naik kapal, tapi lebih memilih naik pesawat yang kita tahu cukup mahal dan mereka ada uang untuk itu," ungkap dia.
Lebih jauh Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Pontianak itu mengungkapkan, setelah para pengemis tersebut dipulangkan, jumlah peminta-minta di kota ini pun berkurang. Tapi, sampai saat ini Pemkot tidak henti-hentinya mencari calo atau koordinator para pengemis itu. Kuat dugaan para pengemis itu ada yang mengatur atau mengkoordinasikannya. Inilah biangnya yang harus diberantas.
Dia mengatakan, saat pengemis tertangkap saat razia, mereka tak sudi menyebutkan nama bos mereka.
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8773379
No comments:
Post a Comment